Selasa, 07 Juli 2015

UNTUK IBU

TULANG PUNGGUNG KE DUA

Aku suka memandang bintang tapi, tidak ada yang melebihi rasa suka dan sayangku padamu ibu ketika engkau menyentuhku disini tepat dihati ini dan ketika semua pengorbananmu yang engkau lakukan untuk hidupku selama ini... Aku tidak tahu mengapa aku seperti ini rasa sedih,  haru dan bangga  yang begitu menusuk hati saat aku melihat kerasnya pengorbananmu untuk anakmu ini membuat sesak dadaku  dan hampir tidak bisa bernafas.. Ibu aku ini memang  seorang anak yang biasa yang belum bias melukiskan bangga di hatimu tapi aku berjanji padamu  kelak disuatu masa aku akan membuat engkau bangga dan tersenyum sehingga aku dapat membalas semua budi luhurmu kepadaku selama ini. Ada kata yang tak bisa ku ucapkan   meski hati ingin sekali melakukannya... Ada rasa yang tidak bisa ku sampaikan, meski debaran itu selalu bergelora di dada ingin disampaikan.. Kata itu adalah; "Aku mencintaimu Ibu." Rasa itu adalah; "Aku menyayangimu Ibu." Ingin sekali mengatakan semua itu langsung dihadapanmu ... Ibu aku benar-benar takut padamu  taku  jika aku gagal membalas semua jasamu, takut jika suatu masa aku tak bisa membuat bangga di hatimu, takut jika aku  harus kehillangan sosok ibu yang tiada mungkin bisa digantikan oleh siapapun. Engkau bukan hanya menghangatkan dan menerangi jalanku tapi lebih dari itu engkau selalu mengiringi jalanku dengan lantunan doa disetiap sujudmu, aku percaya semuat keberuntungan dan hal baik yang terjadi dalam hidupku ini adalah jawaban atas doa-doa disetiap sujudmu kepada sang Ilahi, maafkan aku bu jika selama ini aku pernah membuat hatimu menangis karena perbuatanku atau juga karena kelalaian sikapku.. aku akan selalu mengingat jasa dan pengorbananmu untukku higga akhir hanyat berpisa dengan ragakku.
Ibu, bagaimana caraku membalas jasamu……..?
 rasanya aku  ingin bersujud di hadapanmu,  hatiku gunda dan butuh hadirmu  untuk menopang tubuh letihku bu…... meskipun aku belum bias  mengukir bangga  tapi  izinkan aku menjadi  anak yang berbakti padamu . Ibu aku   mencintaimu aku sayang padamu  dan aku tidak tau sampai dimana usiaku.. Tapi bila Tuhan memberikan usia melebihi perkiraanku, aku ingin menjalani semua hal di dunia ini hanya dengan ridhomu dan akan ku buat bangga dirimu akan ku genggam tanganmu dan akan ku katakana  kepada dunia “INILAH IBUKU”

Ibu dengarla kata hati yang terdalam dari hatiku….Disini, Tempatmu disini, dihatiku.  Aku tak bisa atau lebih tepatnya aku tak ingin kehilangan  sosok sepertimu yang memberikan kasih sayang pengorbanan dengan setulus hatimu, saat ini aku ingin bersandar dipundakmu, bersimpuh dihadapanmu, menangis dalam pelukanmu agar hilang semua resah dan sedihku.
Ketika aku kecewa, aku memilih untuk memendamnya sendiri. Namun ketika semua itu tak bisa aku bendung lagi, aku memilih untuk menangis, aku belajar untuk tidak memaksakan kehendak, aku belajar untuk terus berharap, bersabar, mengerti dan percaya akan datang hari dimana aku akan membuatmu tersenyum dan merasa bangga akan diriku. Aku berfikir ini semua adalah cerita kehidupan di saat pengorbananmu  dan jerih payahmu membesarkanku  merajahi fikiranku, aku tertunduk dipayungi  kesedihan,, kemana angin akan membawa ceritaku kemana ceritaku akan dibawa waktu kejarum jam ke berapa waktu akan tersenyum  kepadaku.  Maafkan aku bu terkadang aku memang sering mengeluh, tapi aku tak pernah menuntut hal yang berlebih. Tuhan tolong tenangkan hati ini dan ubahlah jalan hidup ini agar aku dapat memberikan yang terbaik untuk sosok perempuan yang tiada duanya di dunia ini “IBU”
 Melalui setiap rangkaian  katakuku ini, aku  jelaskan Apa yang aku rasakan maafkan aku Ibu  aku tak bisa ungkapkan  secara lisan padamu  maafkan aku,  aku terkadang Menebak-nebak, atau skedar menerka-nerka tentang isi hatimu bu.  Apakah dengan semangatku yang seperti ini   kelak di suatu masa aku bisa menjadi kebangganmu..? bukankah aku sudah katakana bu, aku ini penakut ......” aku takut jika aku gagal membalas semua jasamu dan membahagiakanmu, tapi ada sesuatu yang membuatku yakin entah seperti apa tapi serasa ada bisikan yang kuat yang membuat aku yakin aku bissa membanggakanmu,,, yang harus aku lakukan sekarang bersabar menunggu waktu dan keadaan memanggilku sehingga aku bisa melakukan sesuatu hal yang bias membuatku menjadi anak yang berguna untukmu ibu. Ibu, apa yang harus aku katakan lagi tuk menyampaikan  rasa dihatiku agar engkau dapat simpulkan aku ingin menjadi anak yang berguna untukmu.
Masih dimemory itu namun entah di lintasan ke berapa…? ataukah di putaran ke berapa…? di urutan keberapa….? ataukah di barisan ke berapa….? tetap saja berputar-putar di fikiranku begitulah adanya jalan kehidupan lika-liku kehidupan proses kehidupan kaset kehidupan akan tetap merekam ada yang memilukan dan ada yang mengharukan, disini aku talah menjadi saksi akan pengorbannmu yang engkau berikan untuk hidupku yang tidak pernah engkau ukur dengan tenaga, materi ataupun rasa lelahmu semua itu engkau lakukan atas dasar sayang kepada anakmu ini,, tak ada yang engkau hiraukan, panas adalah payung hari-harimu, hujan adalah pelepas dahagamu, keringat adalah temanmu, lelah letih adalah sahabtmu… hanya demi untuk membesarkanku engkau rela mengorbankan semuanya,, dari cacian orang dari hinaan orang dari segala hal yng dapat melemhkan semangatmu.. tapi semua itu bukanla penghalang bagimu dan engkau terus berjuang demi diriku, mungkin untuk saat ini aku belum bias menjadi yang terbaik tapi disini di dalam hati ini ada tekat yang sangat kuat kelak disuatu masa aku akan menggenggam tanganmu dan akan aku katakana kepada dunia “INILAH IBUKU” terima kasih ibu atas semua hal yang engkau berikan selama ini, aku menyayangimu seumur hidupku.
Ibu setiap mata manusia bisa mengalirkan air mata, setangguh-tangguhnya manusia tetaplah manusia…… Dan aku juga MA-NU-SIA bu, mata ini juga pernah meneteskan air mata untukmu ibu mata ini juga pernah bersedih melihat berat beban yang engkau pikul demi kelangsungan hidupku mata ini juga pernah meneriakkan rasa sekit saat engkau harus merasakan pahitnya kehidupan demi membesarkanku, tak da kata yang bias aku ucapkan selain kata terinda untukmu “TERIMA KASIH BUNDA” tanpamu mungkin aku tak akan hidup sampai saat ini.
Seorang anak sedang menulis ia tuliskan kesedihannya dan pengorbanan ibunya demi kelangsungan hidupnya,  ia tuliskan cintanya hingga lembaran kertas dihadapannya  tak mampu lagi memberikan lembaran cerita, saat seorang anak  ini sibuk menuliskan kata-kata untuk ibunya . Di sebuah ruangan, seorang “IBU” memeluk erat syair-syair doanya kepada sang Ilahi. Seorang anak itu terus menulis ia tuliskan tentang pengorbanan ibunya, ia tuliskan cintanya dan semua raasa yang ia rasakan hingga matanya terkadang berkata lelah. Ia tak pedulikan lagi, baginya tulisan ini adalah ungkapan hati untuk sang wanita tangguh yang melahirkannya. Di sebuah ruangan, sebelum anak itu menuntaskan bait terakhir tulisannya, seorang “IBU”  bersujud berdoa memohon dan berlina air mata agar anaknya bias menjadi orang yang berguna, “Takdir ibu, melahirkanmu takdirmu melampaui nasib ibu. Takdir ibu, biarlah milik ibu.” Takdirmu ubahla melampaui nasib ibu… seorang ibu tersebut trus berdoa “Detik waktu, ialah detak ibu membesarkanmu. Detak waktu, ialah detik engkau mengubah jalan hidupmu” Akhirnya, dengan tabah seorang anak tersebut  menyelesaikan tulisan terakhirnya “aku selalu mencintaimu IBU dulu sekarang nanti dan selamanya”.


              Dari anakmu : Jemmy Chandra